Senin, 09 Agustus 2021

Webinar pendidikan 2021

Posted by Hmjpaipekalongan On Agustus 09, 2021 | No comments

 

WEBINAR NASIONAL PENDIDIKAN
HMJ PAI IAIN Pekalongan 2021

 

            Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei,bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia. Ki Hajar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era Kolonialisme Belanda, Ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anank kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

            Webinar Nasional yang diadakan oleh HMJ PAI IAIN Pekalongan adalah salah satu rangkaian dari Webinar Series dari DEMA FTIK IAIN Pekalongan yang dimulai tanggal 26 April hingga 2 Mei yang diikuti oleh HMJ se-Ormawa FTIK. Kemudian pelaksanaan Webinar Nasional oleh HMJ PAI sendiri pada tanggal 27 April 2021 dengan pemateri Bapak Dawam Abdul Hanif M.Pd. selaku perintis dan pengamat pendidikan dengan mengangkat tema “Revitalisasi Peran Aktif Mahasiswa Dalam Sistem Pembelajaran Di Era Disrupsi.” Berhubung pandemi covid masih terus berlangsung kegiatan ini diadakan secara online melalui google meet. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00

            Kegiatan ini sangat berguna untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai “Revitalisasi Peran Aktif Mahasiswa Dalam Sistem Pembelajaran Di Era Disrupsi.” Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan dan sebagainya. Melihat lebih jauh, peran mahasiswa pada era disrupsi di mana Indonesia saat ini menghadapi kondisi VUCA (volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity). Volatility banyak dipicu oleh perkembangan teknologi 4.0 seperti IOT, big data, artificial intelligence, robotic, blockchain dan lainnya yang membawa perubahan kehidupan begitu cepat. Selanjutnya perubahan iklim, dinamika geopolitik global juga telah memicu uncertainty.

            Persoalan yang dihadapi juga semakin kompleks, sehingga mahasiswa dituntut harus berpikir sistem secara komprehensif. Selain itu, perubahan yang terjadi juga semakin tidak familiar yang menyebabkan situasi ambigu. Untuk itu, para pemimpin mahasiswa harus berorientasi masa depan dengan mempertimbangkan VUCA tersebut agar di zaman disrupsi ini, pengawalan demokrasi pun setiap kebijakan yang melanggar aspek keadilan pun berdampak negatif pada masyarakat secara umum, dapat terlaksana dengan baik dan optimal.

Ada lima kompetensi utama yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan, yakni complex-problem solving, critical thinking, creativity, communication dan collaboration. Era disrupsi saat ini menuntut mahasiswa menjadi powerful agile learner agar tidak terus terjebak pada masa lalu (escape from the past), dan sebaliknya harus mampu menemukan masa depan (to invent the future). Karena itu dalam kongres kebangkitan mahasiswa Indonesia saat ini, perlu dipikirkan bagaimana reformulasi dan revitalisasi model gerakan mahasiswa Indonesia agar gerakan mahasiswa adaptif terhadap perubahan dan tantangan bangsa ke depan.

 

           

           

 

0 comments:

Posting Komentar

Blogroll

Blogger templates

About