Peran Bimbingan Belajar HMJ PAI di TPQ desa Wonorejo dalam Mencerdaskan Kemampuan Spiritual Anak dalam bidang Pendidikan
Bimbingan
belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dengan cara
mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan menumbuhkan kemampuan agar
siswa terhindar dari dan atau dapat mengatasi kesulitan belajar yang mungkin
dihadapinya sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini dilakukan
untuk memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga bisa
mencapai hasil belajar yang optimal.
Adapun
pelaksanaannya, kegiatan bimbel berlangsung pada hari Minggu jam setangah 3 sampai jam 4 sore. Pengurus HMJ
PAI datang ketempat kemudian membuka pembelajaran dengan doa setelah itu
anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok. Dengan 1 kelompok terdiri dari 1
tutor. Kemudian masing-masing tutor menyampaikan materi yang diangkat hari itu
dengan sedikit diselingi ice breaking yaitu berupa macam-macam tepuk untuk membuat anak jadi semangat.
Cara pengajaran materi ke anak pun
menyesuiakan usia anak karena tidak semua anak berusia sama. Ada yang berumur 5
tahun yang pegajarannya harus dengan banyak bermain serta bernyanyi. Ada pula
yang berumur 7 hingga 10 tahun yang sudah mampu diajarkan materi.
Metode
Pelaksanaan
pembelajaran tidak lepas dari penggunaan metode mengajar. Begitu juga
pembelajaran yang berlangsung di bimbingan belajar (bimbel). Mahasiswa berusaha
menggunakan metode yang cocok dan dapat menarik perhatian anak. Metode
pembelajaran menurut Sutikno (2009) adalah cara-cara menyajikan materi
pembelajaran yang dilakukan pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri
siswa dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Sudjana (2005)
metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dengan mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran.
Metode
mempunyai kedudukan sebagai alat motivasi ekstrinsik yaitu alat perangsang dari
luar yang membangkitkan semangat belajar anak. Metode sebagai strategi
pembelajaran yaitu mengatasi kondisi di dalam kelas. Metode sebagai alat untuk
mencapai tujuan yaitu metode dapat menunjang proses pembelajaran sehingga dapat
dijadikan alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode baik
akan gagal jika digunakan oleh pengajar yang kurang kompeten dalam teknik
pelaksanaannya. Sebaliknya metode yang kurang baik akan tetapi digunakan oleh
pengajar yang kompeten dalam teknik pelaksanaannya bisa dikatakan berhasil.
Jadi, keberhasilan pembelajaran tidak tergantung dari metode saja tetapi juga
kemampuan pengajar dalam menguasai dan memodifikasi metode tersebut.